Laporan
data observasi
1.
Nama dan NIM observer : Lydia Agustina Siregar (101301034)
2.
Kelas yang diobservasi : 1-10
3.
Mata pelajaran : Bahasa Inggris
4.
Nama guru : Zumiarni
5.
Waktu dan durasi observasi : mulai pukul 12.45 dengan durasi selama 30
menit
6.
Jumlah siswa : 25
7.
Media pembelajaran (guru) : White board , board marker, dan buku
paket
8.
Media pembelajaran (siswa) : Buku tulis dan pulpen
9.
Situasi fisik kelas :
·
ruangan kelas yang tidak luas sesuai
dengan jumlah siswa,
·
di ruang kelas terdapat kipas angin besar
yang membuat siswa tidak merasa kepanasan,
·
kelas kotor karena banyak sampah makanan
di lantai,
·
meja dan kursi belajar cukup baik
digunakan siswa untuk belajar,
·
pada saat observasi yang dilakukan guru
kekurangan board marker sehingga proses belajar menjadi terganggu.
10.
Alat observasi : Kertas, pulpen dan handphone.
Analisis
hasil observasi
Table
5.3 teori Gagne yang terdapat dalam buku Learning and Instruction bertujuan untuk
mempersiapkan diri pemelajar untuk belajar. Termasuk untuk memperhatikan stimuli
untuk belajar, membangun harapan ke tujuan belajar, dan mengambil informasi
yang relevan untuk dimasukkan ke ingatan kerja.
Pada
saat melakukan observasi, para siswa sedang mengulas kembali pelajaran yang
sudah dipelajari untuk persiapan ujian semester. Namun, dari sembilan tahapan
belajar ini tidak semua siswa berada dalam tahap-tahap yang telah dikemukakan dalam
table tersbut. Dimana dalam kegiatan observasi yang dilakukan, ditemukan bahwa
ada siswa yang kurang memperhatikan dan ada siswa yang memperhatikan guru. Pada
tahapan 3 yaitu pengambilan kembali (inforamasi yang relevan) untuk dibawa ke
ingatan kerja, murid berusaha untuk mengambil kembali ingatan mengenai
pelajaran yang sudah diajarkan sebelumnya ketika guru meminta siswa untuk
menyebutkan salah satu contoh materi yang diminta. Pada tahap ke 7 yaitu
penguatan, pada tahap ini guru mengkonfirmasi harapan pemelajar tentang tujuan
belajar dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan guna mengetahui apakah tujuan
belajar tercapai.
Table
5.5
Asumsi
tentang desain pembelajaran
Asumsi
|
Alasan
|
1.
Pembelajaran harus dirancang untuk memfasilitasi
belajar siswa individual
|
Meskipun
siswa sering dikelompokkan untuk pembelajaran, belajar terjadi di dalam
individual
|
2.
Baik itu tahapan jangka panjang maupun menengah
harus dimasukkan dalam desain pembelajaran
|
Guru
atau perancang pembelajaran, merencanakan pelajaran harian, namun pelajaran
itu harus berada di dalam segmen unit dan pelajaran yang lebih luas, dan
harus serasi
|
3.
Perencanaan pembelajaran tidak boleh sembarangan
atau sekadar memeberikan lingkungan yang mengasuh
|
Perencanaan
yang sembarangan dapat melahirkan orang dewasa yang tidak konpeten. Karen
itu, pembelajaran harus dikembangkan sesistematis mungkin
|
4.
Pembelajaran harus didesain menggunakan pendekatan
system
|
Pendekatan
system adalah pemilihan komponen yang terorganisir dan sekuensial yang (a)
menggunakan data, informasi, dan prinsip teoritis sebagai masukan untuk
setiap tahap perencaaan, (b) tes dan cek silang hasil dari setiap tahap
perkembangan, (c) membuat perubahan jika diperlukan.
|
5.
Desain pembelajaran harus didasarkan pada cara
manusia belajar
|
Data
dari temuan riset dan uji coba pembelajaran dapat member informasi tentang
hal-hal apa yang berhasil dikerjakan.
|
Hal
di atas dapat dianalis dengan menggunakan table 5.5 mengenai asumsi tentang
desain pembelajaran. Berdasarkan asumsi tersebut dapat dijelaskan bahwa belajar
itu dapat menjadi baik karena ada ataupun tidak adanya kegiatan pembelajaran
(Gagne,1987, h.400). Namun, masing-masing dari tahapan belajar dipengaruhi oleh
kejadian di luar diri si pemelajar. Misalnya, siswa yang tidak memperhatikan
mungkin saja karena kondisi ataupun situasi yang tidak kondusif di dalam kelas,
karena sewaktu dilakukan observasi keadaan kelas memang cukup bising. Selain
itu, untuk menangani kejadian pada siswa yang tidak memperhatikan guru ketika
menerangkan, pembelajaran dapat diberikan melalui gambar, televisi, computer,
laptop ataupun media lain yang dapat menarik siswa untuk memperhatikan.
Asumsi
pertama tentang desain pembelajaran
Gagne yaitu pembelajaran harus didesain untuk siswa perorangan sebab
belajar terjadi di dalam diri seseorang, meskipun siswa sering dikelompokkan
untuk pembelajaran. Dengan demikian, desain pembelajaran yang dilakukan guru
sebagai proses belajar harus memfasilitasi siswa untuk belajar perorangan.
Misalnya, sewaktu observasi, guru memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada
beberapa murid secara individual, sehingga hal tersebut dapat memfasilitasi
siswa untuk belajar perorangan.
Asumsi
kedua, baik itu tahapan jangka panjang maupun menengah harus dimasukkan dalam
desain pembelajaran dimana guru atau perancang pembelajaran, merencanakan
pelajaran harian, namun pelajaran itu harus berada di dalam segmen unit dan
pelajaran yang lebih luas, dan harus serasi. Dalam hal ini, berdasarkan
observasi yang telah dilakukan guru sebaiknya guru menerapkan pembelajaran
jangka panjang dengan mengulang-ulang kembali dan menyebutkan beberapa contoh
lain dari materi pembelajaran yang sudah dipelajari guna mengingatkan siswa
tentang pelajaran tersebut.
Asumsi
ketiga, perencanaan pembelajaran tidak boleh sembarangan atau sekadar
memberikan lingkungan yang mengasuh karena perencanaan yang sembarangan dapat
melahirkan orang dewasa yang tidak kompeten. Siswa yang hanya diajarkan tentang pembelajaran
yang sekedar hanya memberikan lingkungan yang mengasuh seperti memberikan tugas
tanpa menjelaskan apa maksud dari tugas tersebut juga dapat melahirkan siswa yang tidak kompoten, karena mereka
tidak mengetahui apa tujuan dari tugas tersebut.
Asumsi
keempat, pembelajaran harus didesain menggunakan pendekatan system. Pendekatan
system adalah pemilihan komponen yang terorganisir dan sekuensial yang (a)
menggunakan data, informasi, dan prinsip teoritis sebagai masukan untuk setiap
tahap perencaaan, (b) tes dan cek silang hasil dari setiap tahap perkembangan,
(c) membuat perubahan jika diperlukan. Berdasarkan observasi yang dilakukan,
pembelajaran yang diterapkan belum sepenuhnya menggunakan pendekatan system,
seperti penggunaan informasi lain untuk menambah pengetahuan, walaupun
teknologi canggih sudah tersedia di dalam kelas, seperti LCD.
Asumsi
kelima, desain pembelajaran harus didasarkan pada cara manusia belajar.
Maksudnya, desain yang diterapkan pada siswa tidak melebihi kapasitas kemampuan
yang dimiliki siswa sehingga tujuan belajar berhasil dilakukan. Berdasarkan
observasi, pembelajaran yang diberikan guru kepada siswa didesain berdasarkan
cara manusia belajar, dimana tidak diberikan tugas kepada siswa yang tidak dapat
dikerjakan siswa.
Testimony
Pada
saat akan melakukan observasi di SMK Tritech Informatika, saya merasa gugup
sekali. Apalagi ketika dikatakan bahwa hanya ada satu atau dua orang yang
berada satu kelas untuk melakukan observasi, saya tambah gugup, karena yang
dihadapi adalah anak SMK. Namun ternyata, pihak sekolah dan siswa sangat
menerima kami semua untuk melakukan observasi.
Di
dalam kelas yang memperhatikan tingkah laku siswa yang beraneka ragam, dari
yang memperhatikan sampai ada yang tidur ketika guru menerangkan. Ada yang
mengobrol dengan teman lain dan ada juga yang menginterupsi pembicaran guru.
Namun, gurunya masih saja sabar menghadapi muridnya. Ada juga murid yang ijin
keluar dengan waktu yang lama. Karena hal itu, saya teringat dengan guru SMA
dulu yang mungkin merasakan hal yang sama dengan guru yang saya observasi
kemarin.
Selain
itu, dengan diadakannya observasi ini, saya jadi lebih mengetahui bahwa ada
tahapan-tahapan yang harus dipersiapkan untuk belajar dan beberapa hal yang
dapat mempengaruhi proses belajar siswa dan cara-cara yang dapat digunakan
untuk mengatasi hal-hal yang dapat mempengaruhi proses belajar individual dalam
situasi nyata, sehingga diketahui tahapan mana yang dilakukan dan tidak
dilakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar