Rabu, 14 November 2012

Mengapa sebahagian besar mahasiswa tidak memberikan tanggapan di grup sehubungan dengan rencana melakukan observasi di lapangan?



Menurut teori Gagne, kondisi internal dari belajar terdiri dari prasyarat internal untuk mempelajari kapabilitas tertentu dan seperangkat proses belajar kognitif. Prasyarat pendukung tersebut adalah kemampuan yang memfasilitasi belajar pada kelima ragam belajar. Contoh dari prasyarat pendukung adalah seperangkat ide yang relevan (informasi verbal), penerimaan model perilaku yang tepat (sikap) dan informasi verbal serta keterampilan intelektual yang relevan (strategi kognitif).
Jadi, berdasarkan teori di atas dapat dijelaskan mengapa banyak mahasiswa mata kuliah Psikologi Belajar tidak mengomentari mengenai tugas yang di posting di grup belajar dikarenakan kurangnya informasi mahasiswa mengenai tugas yang diberikan.
Selain itu, permasalah tersebut juga dapat dijelaskan karena adanya perbedaan individual dan motivasi dari pemelajar. Gagne mengatakan bahwa efektifitas pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa macam perbedaan individual antarsiswa. Termasuk di dalamnya adalah perbedaan strategi kognitif dan tingkat belajar. Dan yang paling penting adalah perbedaan dalam kapabilitas awal siswa. Mendesain pembelajaran yang efektif mencakup identifikasi motif siswa dan penyaluran motif itu ke dalam kegiatan yang produktif. Namun, sepertinya mahasiswa mata kuliah Psikologi Belajar ini tidak memiliki motif yang baik dengan adanya kegiatan yang didesain cukup baik.


Menurut teori Piaget, mahasiswa mata kuliah Psikologi Belajai ini sudah memasuki tahap Operasional Formal. Dimana tahap ini memiliki cirri utama yaitu bahwa seseorang dapat menangani situasi multifactor. Selain itu, tahap operasional formal ini memiliki tiga karakteristik pemikiran yang esensial, seperti :
1.      Realitas disubordinasikan ke kemungkinan dimana individu dapat membuat semua kemungkinan,
2.  Individu memulai dengan sintetis teoritis yang mengimplikasikan relasi tertentu dan kemudian menguji relasi hipotesis tadi.
3.      Hipotesis terkait satu sama lain dalam suatu system terkombinasikan.

Namun demikian, seseorang ketika dihadapkan dengan situasi yang kompleks tidak secara actual mengkontruksi daftar pengkombinasiannya. Berdasarkan teori ini, dapat dijelaskan bahwa walaupun mahasiswa sudah masuk dalam tahap operasional formal, jika dihadapkan pada situasi yang kompleks seperti tugas yang telah diposting di grup, maka mahasiswa juga tidak akan secara langsung mengetahui apa sebenarnya tugas yang diberikan, sehingga respon mahasiswa pun lambat mengenai tugas ini.


Menurut teori Bandura, teori kognitif-sosial mengidentifikasikan tiga jenis konsekuensi yang mempengaruhi perilaku. Pertama, konsekuensi yang mewakili, diasosiasikan dengan perilaku yang diamati. Dimana model menerima penguatan atau hukuman untuk perilaku tertentu, dan konsekuensi untuk model itu menimbulkan reaksi emosional pada diri pengamat. Misalnya, kakak dipuji oleh ibu karena membantu ibu di dapur, sehingga adik yang melihatnya juga ingin dipuji ibu maka dia juga akan membatu ibu. Kedua, konsekuensi langsung. Ketiga, konsekuensi yang diatur sendiri oleh pengamat untuk perilaku imitatifnya.
Berdasarkan teori di atas, kebanyakan mahasiswa mata kuliah Psikologi belajar yang tidak mengomentari mengenai tugas tersebut dikarenakan tidak adanya jenis konsekuensi yang akan diberikan ketika tidak memberikan komentar. Misalnya, ketika ada salah satu teman yang mengomentari tugas dan tidak diberikan reward ataupun penguatan lain, maka orang lain juga tidak mengomentari tugas tersebut. Selain itu, konsekuensi kepada mahasiswa yang memberikan komentar juga tidak diberikan secara langsung. Ketiadaan hukuman bagi mahasiswa yang tidak memberikan komentar juga dapat mempengaruhi perilaku mahasiswa. Karena antisipasi akan dikenakannya hukuman biasanya membuat orang menahan diri untuk melakukan tindakan yang dilarang. Akan tetapi, ketika seseorang tidak dihukum atas pelanggaran, informasi yang diberikan kepada pengamat adalah sesuatu yang diperbolehkan.