Rabu, 16 Februari 2011

Proses Belajar dengan PR

Pada dasarnya seorang murid sangat senang apabila tugas yang seharusnya dikerjakan di sekolah malah dijadikan PR (pekerjaan  rumah). Tapi menurut Anda apakah PR tersebut efektif untuk meningkatkan semangat siswa untuk belajar?

Menurut pendapat saya kebanyakan murid lebih senang apabila tugas itu dijadikan PR dibanding dikerjakan di sekolah. Karena menurut saya, seorang murid yang harus mengerjakan tugas di sekolah akan menambah 'deg-degan' si murid, apalagi kalau guru memberikan tugasnya terlalu sulit dan setelah itu murid di suruh maju ke depan untuk mengerjakan tugas itu. Jadi kalau tugas tersebut dikerjakan di rumah si murid akan mempunyai kesempatan yang lebih banyak belajar dan mengerjakan tugas itu dengan sebaik mungkin.
Menurut buku Santrock, pekerjaan rumah dapat menjadi alat yang bagus untuk meningkatkan pembelajaran, terutama di SD dan SMA (Cooper & Valentine,2001). Namun, adalah penting untuk membuat pekerjaan rumah menjadi bermakna. Guru dan orang tua dapat menggunakan pekerjaan rumah untuk membantu anak dalam berlatih menentukan suatu tujuan dan kegiatan untuk mencapai tujuan itu. Cooper (1989; Cooper & Valentine,2001) juga menemukan bahwa:
  • Pekerjaan rumah memberi efek lebih positif jika didistribusikan selama periode waktu tertentu, ketimbang jika diberikan sekaligus dalam satu waktu.
  • Pekerjaan rumah berefek lebih besar pada mata pelajaran matematika, membaca dan bahasa ketimbang pada pelajaran sains (IPA) dan studi sosial (IPS).
  • Untuk murid sekolah menengah, optimalnya adalah satu atau dua jam pekerjaan rumah semalam. Murid SMA akan mendapat banyak keuntungan jika mau belajar lebih dari dua jam untuk mengerjakan pekerjaan rumah, tapi tidak jelas maksimum jumlah jam belajar yang seharusnya.



Santrock,J.W. 2008. Psikologi Pendidikan, Edisi Kedua.Jakarta: Prenada Media

Tidak ada komentar:

Posting Komentar