Rabu, 26 September 2012

Pengalaman Pribadi yang Dikaitkan dengan Fungsi Umum Belajar dan Perspektifnya

Fungsi Teori Umum Belajar

Fungsi
Contoh
Sebagai kerangka riset
Ketika kecil dulu, saya suka sekali makan dengan menggunakan tangan kiri, namun karena dilarang oleh ibu dan ibu memarahi saya untuk tidak menggunakan tangan kiri, maka saya mengerti bahwa larangan ibu itu baik dan saya tidak mengulangi hal tersebut.
Memberikan kerangka organisasi untuk item-item informasi
Ketika libur sekolah tiba, saya sudah sangat senang walaupun hanya pergi jalan-jalan di mall dengan orang tua saya, tetapi ada salah satu teman saya belum puas jika hanya liburan di mall saja melainkan harus liburan ke luar kota.
Mengidentifikasi sifat dari peristiwa
Ketika saya pergi ke pantai sewaktu SD, saya heran kenapa kapal laut yang berada di ujung pantai hanya cerobong asapnya saja yang kelihatan, ternyata setelah dipelajari di sekolah diketahui bahwa bumi itu bulat.
Mereorganisasi pengalaman sebelumnya
Ketika baru pertama kali diajak teman untuk nonton bioskop, saya tidak mengerti bagaimana caranya memesan tiket masuk. Kemudian saya melihat cara teman saya memesan tiket. Jadi, ketika ingin pergi nonton dengan teman yang lain saya sudah mengetahui cara mesan tiketnta bagaimana.
Bertindak sebagai penjelasan kerja dari peristiwa
Ketika disuruh untuk menyapu rumah oleh ibu, muncul reaksi kesal ketika itu. Tetapi akhirnya kegiatan menyapu itu juga dilakukan. Kemudian karena sudah mengerjakan perintah ibu, ibu memberikan pujian. Contohnya, “Aduh anakku rajin sekali.” Kemudian saya mengerti tentang peristiwa yang terjadi, bahwa untuk apa marah ketika disuruh menyapu oleh ibu, karena akhirnya akan dipuji oleh ibu juga.

Perspektif Psikologis tentang Faktor-Faktor Utama dalam Belajar
Berdasarkan Perspektif Behavioris
Fungsi umum teori belajar sebagai kerangka riset dapat menjelaskan mengenai hukum belajar Thorndike mengidentiifikasi arti penting dari konsekuensi perilaku bagi proses belajar. Dimana dari contoh yang diberikan dapat diketahui perilaku mana saja yang harus dilakukan dan tidak dilakukan ketika diberikan konsekuensi dari perilaku tersebut. Dari perspektif ini juga dapat dijelaskan berdasarkan teori berpenguat Skinner, dimana untuk mengetahui konsekuensi dari perilaku dapat diberikan penguatan (reinforcement) atau hukuman (punishment).
Berdasarkan Perspektif Kognitif
Fungsi umum teori belajar untuk memberikan kerangka organisasi pada item-item informasi dapat dijelaskan melalui teori atribusi Weigner yang menjelaskan mengapa satu siswa kecewa dengan nilai B dan siswa lain senang dengan nilai C. Maka dari contoh yag diberikan, ketika saya sudah merasa senang ketika hanya diajak jalan-jalan ke mall ketika liburan dan teman saya belum puas ketika tidak pergi ke luar kota. Maka saya berfikir bahwa tuntutan teman saya itu untuk orangtuanya melebihi apa yang saya inginkan dari orangtua saya.
Berdasarkan Perspektif Interaksionis
Fungsi umum teori belajar untuk mereorganisasi pengalaman sebelumnya dapat dijelaskan melalui teori Bandura yaitu imitasi terhadap pengalaman sebelumnya. Dari contoh di atas, dijelaskan bahwa ketika saya tidak mengetahui cara membeli tiket bioskop untuk pertama kalinya, maka saya meniru teman saya yang melakukan pembelian tiket sehingga ketika saya pergi untuk kedua kalinya saya mengetahui cara pembelian tiketnya.
Berdasarkan Teori Perkembangan Interaksionis
Fungsi umum teori belajar untuk mengidentifikasi sifat dari peristiwa yang kompleks dapat dijelaskan melalui teori perkembangan kognitif Piaget yang menerangkan eksplanasi kontradiktif anak-anak terhadap kejadian-kejadian. Dari contoh di atas, maka ketika saya heran mengapa kapal laut yang berada di ujung laut hanya ujung cerobong asapnya saja yang kelihatan, maka ketika mendapatkan pembelajaran lebih lanjut oleh guru saya di kelas, maka saya mengetahui bahwa bumi itu berbentuk bulat.

2 komentar: