Selasa, 22 Februari 2011

Pengajar yang Melek Teknologi

                           vs      


Dewasa ini banyak pengajar yang menggunakan Media Pembelajaran Berbasis Komputer dalam proses belajar mengajar. Tetapi tidak sedikit dari pengajar juga yang tidak mahir menggunakan komputer. Jadi, pengajar yang bagaimanakah yang dapat membantu siswa untuk lebih aktif atau mengerti dalam proses belajar mengajar tersebut?

Menurut saya proses belajar mengajar akan lebih efektif apabila seorang pengajar mampu menggunakan komputer dalam menjelaskan kepada murid. Misalnya, seorang guru menjelaskan kepada muridnya mengenai bentuk usus, apabila ada seorang murid yang tidak tahu bagaimana bentuk usus itu,bagaimana murid bisa mengerti pelajaran itu, tapi kalau saja guru mampu menggunakan komputer apalagi mampu mengoperasikan internet, guru akan lebih mudah dan langsung bisa memberikan contoh kepada murid bagaimana bentuk usus itu  tanpa murid harus memikirkan sesuatu yang tidak pernah dilihatnya sebelumnya.
Tetapi menurut DR. Munir, M.IT dalam bukunya "Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi", beliau menyebutkan bahwa penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran tidak mutlak harus diadakan oleh pengajar. Artinya, jika pengajar dalam proses pembelajarannya tidak menggunakan media pembelajaran pun tidak dikatakan gagal, karena yang utama dalam proses pembelajaran adalah peserta didik dapat belajar dengan baik dan mencapai tujuan yang hendak dicapai dan telah dirumuskan sebelumnya. Namun demikian, penggunaan media pembelajaran, termasuk di dalamnya media pembelajaran berbasis TIK, akan mendukung keberhasilan pembelajaran, karena memiliki kelebihan-kelebihan sebagai berikut:

  • dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam terhadap materi pembelajaran yang sedang dibahas,
  • dapat menjelaskan materi pembelajaran atau obyek yang abstrak,
  • membantu pengajar menyajikan materi pembelajaran menjadi lebih mudah dan cepat,
  • menarik dan membangkitkan perhatian, minat dan motivasi murid,
  • memancing partisipasi peserta didik dalam proses pembelajaran,
  • materi pelajaran yang sudah dipelajari dapat diulang kembali,
  • menciptakan lingkungan belajar yang kondusif,
  • membentuk sikap peserta didik, meningkatkan keterampilan,
  • menghemat waktu, biaya, dan tenaga.

Munir.2010.Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.Bandung: Alfabeta

Comment for Upin n Ipin

Setelah menonton dan melihat  "Behind the Scene" Upin&Ipin yang ditonton hari Rabu kemarin, tontonan tersebut memberikan motivasi untuk kita agar lebih kreatif dalam membuat suatu karya yang akan dilihat oleh orang banyak, bahkan akan dinilai oleh orang mengenai baik atau buruknya hasil tersebut. Dengan menonton "Behind the Scene" itu pun kita lebih mengerti susahnya membuat sebuah karya, tetapi hal tersebut akan menjadi lebih mudah apabila dikerjakan dengan senang hati dan sungguh-sungguh. Dengan itu kita juga mengetahui betapa teknologi itu sangat membantu kita untuk menghasilkan suatu karya yang sangat bagus dan kita juga mengetahui bahwa teknologi itu mempunyai banyak manfaat apabila dipelajari dengan baik. Karena menurut saya serial/movie Upin&Ipin itu banyak memberikan hal yang positif untuk kita, khususnya dalam pembuatan animasi yang menggunakan teknologi yang canggih. Tapi sebagai bangsa Indonesia kita jangan hanya bisa menonton serial itu, tapi alangkah baiknya apabila kita mampu membuat serial animasi yang lebih bagus lagi dari Upin&Ipin sehingga mampu mengharumkan nama Indonesia di dunia.

Rabu, 16 Februari 2011

Proses Belajar dengan PR

Pada dasarnya seorang murid sangat senang apabila tugas yang seharusnya dikerjakan di sekolah malah dijadikan PR (pekerjaan  rumah). Tapi menurut Anda apakah PR tersebut efektif untuk meningkatkan semangat siswa untuk belajar?

Menurut pendapat saya kebanyakan murid lebih senang apabila tugas itu dijadikan PR dibanding dikerjakan di sekolah. Karena menurut saya, seorang murid yang harus mengerjakan tugas di sekolah akan menambah 'deg-degan' si murid, apalagi kalau guru memberikan tugasnya terlalu sulit dan setelah itu murid di suruh maju ke depan untuk mengerjakan tugas itu. Jadi kalau tugas tersebut dikerjakan di rumah si murid akan mempunyai kesempatan yang lebih banyak belajar dan mengerjakan tugas itu dengan sebaik mungkin.
Menurut buku Santrock, pekerjaan rumah dapat menjadi alat yang bagus untuk meningkatkan pembelajaran, terutama di SD dan SMA (Cooper & Valentine,2001). Namun, adalah penting untuk membuat pekerjaan rumah menjadi bermakna. Guru dan orang tua dapat menggunakan pekerjaan rumah untuk membantu anak dalam berlatih menentukan suatu tujuan dan kegiatan untuk mencapai tujuan itu. Cooper (1989; Cooper & Valentine,2001) juga menemukan bahwa:
  • Pekerjaan rumah memberi efek lebih positif jika didistribusikan selama periode waktu tertentu, ketimbang jika diberikan sekaligus dalam satu waktu.
  • Pekerjaan rumah berefek lebih besar pada mata pelajaran matematika, membaca dan bahasa ketimbang pada pelajaran sains (IPA) dan studi sosial (IPS).
  • Untuk murid sekolah menengah, optimalnya adalah satu atau dua jam pekerjaan rumah semalam. Murid SMA akan mendapat banyak keuntungan jika mau belajar lebih dari dua jam untuk mengerjakan pekerjaan rumah, tapi tidak jelas maksimum jumlah jam belajar yang seharusnya.



Santrock,J.W. 2008. Psikologi Pendidikan, Edisi Kedua.Jakarta: Prenada Media

Selasa, 15 Februari 2011

PENGGUNAAN EMAIL DAN BLOG DALAM DUNIA PENDIDIKAN

Menurut kelompok kami, penggunaan email dan blog dalam pembelajaran Psikologi Pendidikan, sangatlah membantu mahasiswa untuk lebih mengenal kegunaan-kegunaan dari teknologi (internet) sendiri.Adapun, sekarang ini masih banyak sekali Mahasiswa/i yang mengenal teknologi(internet) sepintas hanya pada Social network-nya saja.Bisa dibilang kalau Mahasiswa lebih senang untuk eksis di Facebook,Twitter,Plurk,Friendster
,dsb.Padahal, masih ada kegunaan teknologi(internet) yang bisa buat kamu tidak hanya "eksis" tapi juga "up-date" seputar pendidikan,dan lebih kreatif menunjukkan siapa sih kamu?

Penggunaan email dan blog memang masih sedikit diminati orang-orang khususnya anak muda.Tapi, setelah mulai mencobanya di Psikologi Pendidikan.Kami merasa ternyata email itu sangat penting digunakan dalam pendidikan.info-info penting dapat dengan mudah di sampaikan melalui email dan dengan biaya yang tidak mahal.Penggunaan Blog pun menjadikan semangat dalam membuat tugas.Kami bisa sekreatif mungkin mendesain tampilan Blog, agar pembaca dan diri sendiri asik melihatnya.Dengan Blog, tugas lebih efektif dikerjakan.Tidak membuang-buang kertas dalam menyelesaikan tugas dari dosen.Bahkan pembaca bisa langsung memberikan testimoni mereka secara langsung.Dan untuk dimedan sendiri sudah banyak juga sekolah-sekolah yang menggunakan akses internet dalam pendidikan.jadi, kenapa tidak mulai menggunakan email dan blog dalam dunia pendidikan, kan sayang sudah ada akses internet tetapi penggunaannya tidak efektif.Dengan demikian,,,, mulailah menggunakan email dan blog dari sekarang!! (^,^)b


Kamis, 10 Februari 2011

Teknologi? Penting G' Seh....

Menurut kamu apakah teknologi sangat berperan penting dengan dunia pendidikan? Apa yg terjadi jika masyarakat miskin tidak diajarkan atau diberi pengetahuan mengenai teknologi?

Menurut pendapat saya teknologi memang memiliki peran yang penting dalam pendidikan. Misalnya, dalam mengikuti mata kuliah ini saja kami sudah dituntut untuk mengaplikasikan teknologi dalam proses belajar mengajar, contohnya internet, email, dll. Selain itu, teknologi seperti komputer sudah banyak digunakan di sekolah-sekolah di Indonesia. Komputer tersebut juga dilengkapi dengan internet yang menyediakan informasi yang tak terhingga yang dapat diakses oleh siapa pun dan kapan pun. Dengan internet kita bisa mencari wawasan atau pengetahuan yang lebih dibandingkan dengan hanya membaca buku saja. Tetapi penggunaan komputer dan internet ini juga harus diawasi oleh guru dan orangtua, karena banyak kekhawatiran yng muncul jika murid menyalahgunakan internet untuk mengakses website pornografi dan kecemasan akan ketidakakuratan informasi di website personal. Oleh karena itu yang dilakukan oleh orangutan dan guru adalah memberikan pengertian kepada si anak dan informasi yang jelas mengenai situs tersebut agar si anak faham dan mengerti dampak positif dan negatif dari website itu. Selain itu dalam penggunaan komputer dan internet ini juga diperlukan guru yang mau belajar mengikuti perkembangan zaman, karena banyak juga guru yang tidak memiliki  pengetahuan yang memadai dalam menggunakan komputer dan banyak juga sekolah yang tidak menyediakan workshop atau pelatihan yang dibutuhkan seorang guru. Kemudian problem akses komputer dan pemanfaatannya juga diperparah karena makin banyaknya komputer di rumah keluarga menengah ke atas. Jadi, menurut pendapat saya yang terjadi jika masyarakat miskin tidak diajarkan atau diberi pengetahuan mengenai teknologi akan timbul kesenjangan sosial antara masyarakat kaya dan miskin. Karena pada kenyataannya masyarakat miskin banyak sekali yang tidak ‘melek’ teknologi. Ada beberapa rekomendasi untuk mencegah atau mengurangi kesenjangan dalam akses dan penggunaan komputer, antara lain:  
  •  Saring materi teknologi untuk menghilangkan bias gender, kultural, dan etnis.
  • Gunakan teknologi sebagai alat untuk menyediakan kesempatan pembelajaran yang aktif dan komperatif untuk semua murid dari semua latar belakang gender, etnis, dan kultural.
  • Beri murid informasi tentang pakar dari latar belakang gender dan etnis yang berbeda dengan menggunakan teknologi secara efektif.
  • Bicaralah dengan orangtua tentang pemberian aktivitas belajar berbasis komputer di rumah.

Dengan demikian, seharusnya kita mau memberikan informasi atau pembejaran mengenai teknologi khususnya computer kepada masyarakat miskin untuk memberikan wawasan kepada mereka dan apabila sudah dapat mengoperasikan computer dapat menambah pemasukan mereka karena mereka dapat bekerja dengan keahlian tersebut.


Santrock,J.W.2008.Psikologi Pendidikan, Edisi Kedua.Jakarta: Prenada Media